Pemimpin Di Masa Yang Akan Datang

 



Hai para pembaca setiaku... hehe gimana nih, udah pada nunggu postingan yah?? :D
oiya sekarang saya akan membahas yang tentang kepemimpinan atau anak-anak gaul biasa mengatakan leadership. :D


mendengar kalimat "Memimpin Teknilogi Masa Depan" yang ada dipikiran saya adalah seseorang yang dapat memimpin dan mempunyai bakat atau ilmu yang lebih dibidang teknologi. Bagi sebagian orang seseorang yang sama sekali tidak memiliki skill 
dalam bidang teknologi, biasanya dianggap gagap teknologi atau biasa disebut "gaptek".
Sebenarnya pemimpin atau leadership itu berati seseorang yang dapat memimpin.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. 
Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

seorang pemimpin harus memiliki tiga sifat, diantaranya :

Pertama, ia harus memiliki idealisme. 
Artinya seorang pemimpin itu harus jelas kemana atau ke arah mana ia ingin
membawa yang dipimpinnya. Dalam hal ini wawasan kebangsaan harus menjadi pedoman
baginya. Ia harus memiliki komitmen kepada tujuan itu dan senantiasa berupaya mencapainya. Bagi bangsa Indonesia tujuan perjuangan itu jelas. Ia lahir bersama  kemerdekaannya dan seluruh sejarahnya.
Sifat bangsa Indonesia yang majemuk membuat pemimpin harus mampu menjadi
pemersatu. Dalam hal kepemimpinan kebangsaan seorang pemimpin harus menjadi pemimpin bangsa, bukan hanya mementingkan kelompok yang dipimpinnya atau suatu bagian dari bangsa.

Kedua, ia harus memiliki pengetahuan yang baik untuk dapat secara efektif membawa yang
dipimpin ke arah tujuan yang di idealkannya. Ia harus mengetahui cara memimpin dan menguasai bidang atau tugas dari kelompok yang dipimpinnya. Dengan demikian, ia harus seorang profesional.
Ini berarti bahwa seorang pemimpin, bukan hanya mengerti teknik kepemimpina , tetapi juga menguasai bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

Ketiga, seorang pemimpin harus menjadi teladan, dan sumber inspirasi. Oleh karena itu,
seorang pemimpin diharapkan manusia -manusia yang beriman dan bertaqwa, karena hanya di atas iman dan taqwa, pembangunan yang berakhlak dapat diselenggarakan. Pemimpin juga harus memahami dan menghayati kebudayaan bangsanya. 

source : www.ginandjar.com


Seorang pemimpin juga harus menyadari bahwa perkembangan umat manusia sangat mempengaruhi bangsa Indonesia. Pengaruh itu terutama datang dari perkembangan demokrasi dan sains dan teknologi sebagai kenyataan yang menonjol pada umat manusia. Hal itu dapat mendorong setiap suku bangsa dan daerah untuk mencapai kemajuan dan mampu menentukan nasibnya dalam arena dunia yang semakin dinamis. Demikian pula setiap individu yang semakin menyadari hak-haknya untuk maju dan bersedia memperjuangkannya. Namun sebaliknya juga dorongan untuk kebersamaan berkembang makin kuat. Di samping perkembangan sains dan teknologi yang begitu cepat dan luas terdapat peningkatan kesadaran manusia untuk hidup religius. Pemimpin masa depan juga harus dapat mengakomodasi semua kecenderungan itu untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu sebabnya Pancasila sebagai Wawasn nasional dan dasar negara justru makin relevan untuk masa depan bangsa Indonesia. Yang menjadi kewajiban pemimpin masa depan adalah menjadikan nilai-nilai Pancasila tidak hanya sebagai  semboyan belaka, sebagaimana hingga kini terjadi, melainkan membuatnya kenyataan yang hidup dalam setiap aspek kehidupan bangsa. Sebaliknya, pemimpin masa depan harus mampu membuktikan kepada pihak-pihak yang menolak Pancasila, bahwa tanpa Pancasila Indonesia akan berakhir sebagai wujud negara dan bangsa.


Masa depan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dengan masa kini dan masa lampau. Begitu pula pemimpin masa depan, ia harus dapat berpikir secara menyeluruh melacak sejarah, menapakkan kakinya pada kekinian, serta sekaligus “berpetualang” menjelajahi masa  depan. Ia harus memperhatikan berbagai kendala masa lalu dan masa kini, tetapi ia pun harus memiliki daya cipta untuk membawa yang dipimpinnya ke dalam kehidupan yang lebih sejahtera lahir batin di masa depan mendatang. Ia harus dapat melihat ke belakang, ke dalam masanya, dan ke masa depan, dan memahami semua yang dilihatnya dalam rangka aspirasi bangsanya. 
 



Follow on Twitter @oenoen16

Komentar